ZMedia Purwodadi

Anggaran Pendidikan Era Prabowo Subianto Terbesar Sepanjang Sejarah Indonesia

Daftar Isi

 

Alokasi anggaran pendidikan di era Presiden Prabowo Subianto menjadi alokasi anggaran terbesar dalam sejarah Indonesia. 

Hal itu diklaim oleh Presiden Prabowo Subianto dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Istana Negara Selasa (10/12/2024). 

Pada konferensi pers, Prabowo Subianto mengakui memfokuskan anggaran untuk pendidikan dan kesehatan di tahun 2025 ini. 

Bahkan kata Prabowo Subianto, alokasi anggaran pendidikan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. 

“Kalau saudara perhatikan alokasi terbesar dalam APBN kita adalah pendidikan, kalau tidak salah ini adalah alokasi terbesar dalam sejarah kita,” ucapnya seperti dimuat Youtube Sekretariat Presiden. 

Prabowo pun menjelaskan alasannya menjadikan pendidikan sebagai prioritas anggaran. 

Menurut Prabowo, banyak negara-negara memberikan anggaran terbesar untuk pertahanan seperti yang dilakukan India dan Amerika Serikat. 

Namun tidak dengan Indonesia, sebab republik ini menjadikan pendidikan sebagai prioritas pembangunan bangsa.

“Inilah jalan keluar sesungguhnya dari kemiskinan,” bebernya.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 3.621,3 triliun.

Di mana Rp 2.701,4 triliun dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat sementara sisanya Rp 919,9 triliun transfer ke daerah (TKD).

Alokasi anggaran terbesar kali ini diberikan ke sektor pendidikan yakni sebesar Rp724,3 triliun.

“Ini adalah belanja tertinggi fungsi pendidikan di APBN kita,” ucapnya.

Sementara kesehatan Rp218,5 triliun dan perlindungan sosial mencapai Rp 503,2 triliun.

Kemudian ketahanan pangan Rp144,6 triliun serta program makan bergizi senilai Rp71 triliun dan anggaran dana desa Rp70 triliun.

Presiden Prabowo Subianto juga memprioritaskan sejumlah program dengan rincian pemeriksaan kesehatan gratis Rp3,2 triliun, renovasi sekolah Rp20 triliun, anggaran sekolah unggulan terintegrasi Rp2 triliun, dan anggaran lumbung pangan nasional Rp15 triliun.