Ukraina Mengklaim Tentara Rusia-Korut Kalah di Perbatasan
aknews - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan bahwa dalam pertempuran di wilayah Kursk di selatan Rusia, pasukan Rusia dan Korea Utara mengalami kerugian besar. Dia mengatakan bahwa Rusia kehilangan satu batalion.
Dilansir Reuters Minggu (5/1/2025), Bahwa Ukraina dan negara-negara Barat mengirimkan 11.000 tentara Korea Utara (Korut) ke wilayah Kursk. Serangan lintas perbatasan massal Ukraina pada Agustus 2024 telah menduduki sebagian besar wilayah itu.
Zelenskiy mengatakan pertempuran terjadi di dekat desa Makhnovka, yang dekat dengan perbatasan Ukraina. Dalam pertempuran yang terjadi kemarin dan hari ini di dekat satu desa di wilayah Kursk, Makhnovka, hingga satu batalion tentara infanteri Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia telah kalah dari tentara ukraina.
Zelenskiy menyatakan bahwa ini sangat penting. Dia tidak memberikan rincian tentang berapa banyak tentara yang tewas. Satu batalion biasanya memiliki ratusan prajurit. Tidak mungkin bagi Reuters untuk memverifikasi secara independen pernyataan Presiden Ukraina itu.
Zelenskiy juga menyatakan bahwa Korea Utara mengalami kerugian yang signifikan pada pekan lalu di wilayah Kursk. Dia menyatakan bahwa pasukan Rusia yang bertempur bersama Korut tidak memberikan perlindungan kepada mereka. Dia menyatakan bahwa warga Korut mengambil tindakan ekstrim untuk menghindari ditahan.
Dia menyatakan bahwa ada beberapa situasi di mana tentara Korut dibunuh oleh pasukan mereka sendiri. Zelenskiy menyatakan dalam pernyataan terakhirnya bahwa telah terjadi "pertempuran sengit" di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km, dengan kondisi terburuk di dekat Pokrovsk.
Dia menyatakan bahwa pasukan Rusia terus mengerahkan jumlah personel yang signifikan untuk serangan. Seorang juru bicara militer Ukraina sebelumnya menyatakan bahwa Pokrovsk, yang merupakan wilayah Ukraina, masih merupakan sektor garis depan yang paling panas.
Pasukan Rusia terus melancarkan serangan baru di dekat kota itu dalam upaya untuk menjauhkan pasukan Ukraina dari selatan dan menghentikan pasokan mereka. Sebelum perang, ukraina mempunyai populasi sekitar 60.000 orang, dengan sekitar 11.000 dari mereka yang masih menetap di Ukraina. Tambang itu adalah satu-satunya pemasok batu bara untuk industri baja raksasa Ukraina.